Perkembangan
teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun
80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh
kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di
universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium
ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan
manusia di muka bumi ini. Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak
jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh
jaringan dibangun dari kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun
dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel. Dengan
berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang
melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti
dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan
dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer.
Untuk memahami istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan
sistem terdistribusi (distributed system)..
Dengan
demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang
dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang menentukan
tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena itu
perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat
lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya. Warung
Internet atau yang lebih dikenal dengan sebutan warnet, diakui telah memberi
warna tersendiri dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
Indonesia. Dengan hampir lebih dari dua ribu warnet yang rata-rata didirikan di
tengah krisis ekonomi beberapa tahun terakhir, pengaruhnya di dunia bisnis
telekomunikasi dan dunia usaha Indonesia begitu signifikan. Peranan warnet
menjadi begitu penting dalam upaya penetrasi internet Indonesia mengingat
60%-70% pengguna mengakses internet dari warnet. Oleh karena itu,kehadiran jaringan
komputer dalam Warnet sangatlah bermanfaat untuk menghadapi tantangan tersebut
karena fungsi dari jaringan ini adalah untukmengintegritasikan data sehingga
dapat diolah dengan cepat untuk kemudian didistribusikan dengan memanfaatkan
jaringan komputer secara local (local area networking).
Melihat
dari alasan-alasan dan faktor-faktor diatas maka dalam proses pembuatan tugas
ini, kelompok kami akan membahas dan menjabarkan tentang jaringan komputer yang
sekarang digunakan pada “Warnet”.
Tujuan
Mengetahui secara
nyata dalam membuat atau merancang pengembangan system jaringan pada WARNET
KING. Memberikan gambaran bagaimana kinerja system dan jaringan
warnet, serta lebih mengembangkan ilmu komputer.
Pembahasan
Warnet adalah tempat
usaha dan tempat belajarnya bagi para siswa untuk mencari bahan pelajaran serta
tugas-tugas dari sekolah, agar jaringan komputer di warnet tersbut terhubung ke
internet diperlukan sebuah koneksi melalui jasa ISP ( internet service provider
), pada kesempatan ini saya mencoba menganalisis sebuah warnet yang berada di
wilayah Cimalaka bernama Sidqi net warnet ini tepatnya berada di jalan
Tanjungkerta No.126 Berikut hasil
analisis yang saya dapat dilihat dari beberapa aspek.
Analisis Kebutuhan
Untuk membuat sebuah system jaringan komputer pada
warnet diperlukan beberapa hal yang harus ada, supaya system jaringan komputer
ini bias berjalan sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kepentingan. Hal – hal
yang dibutuhkan dalam sebuah system jaringan komputer meliputi hardware dan
software yang sesuai dengan kebutuhan, berikut beberapa perangkat yang
dibutuhkan dalam sebuah system jaringan komputer dalam hal ini di warnet
SHIDQI.
Hardware
1 buah komputer yang dipakai untuk server
· 7
komputer yang dipakai untuk client Spesifikasi tiap komputer yang ada harus
sesuai dengan kebutuhan pada warnet tersebut agar layanan yang tersedia di
warnet tersbut dapat berjalan dengan semestinya diantaranya Memori atau RAM yang dibutuhkan
minimal 504MB untuk komputer client. Dan untuk server 1,5 GB. Hardisk yang digunakan minimal
40GB untuk client dan untuk server 160 GB. Karena fungsi penyimpanan di
komputer client tidak terlalu besar berbeda halnya dengan di server sehingga
memerlukan kapasitas yang lebih besar.
selain perangkat komputer yang cukup memadai juga
diperlukan peralatan jaringan yang mampu mendukung operasional warnet tersebut
diantaranya adalah ;
ROUTER yang digunakan haruslah compatible dengan paket
jaringan yang dipakai.
NIC (Network Interface Card) harus sudah bisa
mengimbangi kecepatan yang dipakai untuk itu minimal diperlukan NIC memiliki
kecepatan minimal 100/10 MBPS.
SWITCH/ HUB digunakan untuk menghubungkan tiap
computer dalam sebuah jaringan local sebaiknya
digunakan SWITCH yang memiliki 16 port karena biasanya dalam sebuah jaringan
komputer di warnet tidak lebih dari 12 komputer. Cable UTP yang
digunakan minimal cat. 5 karena biasanya dalam sebuah warnet jarak antar tiap
komputer tidak terlalu berjauhan serta ini sesuai dengan NIC yang dimiliki.
· Konektor RJ45 untuk menghubungkan cable UTP dengan
NIC. Dalam sebuah warnet biasanya digunakan tipe STRIGHT untuk menghubungkan
client, server ke SWITCH dan menghubungkan Server Ke Router.
Software
· Billing sebuah aplikasi yang dipakai untuk membantu
admin dalam melakukan perhitungan waktu dan biaya serta digunakan untuk membuat
laporan keuangan dan laporan data karyawan pada warnet, selain itu juga billing
digunakan untuk memanajemen client memberikan penomoran pada client.
· Web Browser adalah sebuah aplikasi yang digunakan
untuk membuka sebuah website dan melakukan aktifitas berinternet lainnya.
· Alamat IP, alamat IP yang digunakan pada jaringan
local di warnet menggunakan IP ver. 4 kelas C karena hanya terdiri dari belasan
computer.
· Download Manager, merupakan aplikasi yang digunakan
untuk membantu proses download.
· Bandwitch limiter digunakan untuk mengatur bandwitch
yang diberikan pada tiap client agar merata.
· Operasi Sistem yang di gunakan di warnet ini yaitu
windows XP.
Analisis Lokasi
Ruangan yang ada di
warnet SIDQI NET ini seluas 3x6 m2 berikut gambar tata letak
instalasi peralatan di warnet tersbut, dengan menggunakan topologi STAR.
keterangan :
a. Client
Spesifikasi
|
Jumlah
|
CPU intel Pentium 4
2,4Ghz
|
8 (delapan) unit
|
RAM 512Gb
|
|
Hardisk 40 GG Rpm
7200 serial ATA
|
|
MB getway intel G
31
|
|
Monitor Svga 14’’
full screen
|
|
VGA GeForce 9500 GT
|
|
Keyboard
|
|
Mouse
|
|
Landcard 100 Mbps
|
|
Printer
|
1 (Satu) unit
|
b.
Server
Spesifikasi
|
Jumlah
|
CPU intel Pentium
Celeron 2,4Ghz
|
1(satu) unit
|
RAM 1Gb
|
|
Hardisk 80 GG Rpm
7200 serial ATA
|
|
MB getway intel G
31
|
|
Monitor Svga 14’’
full screen
|
|
VGA GeForce 9500 GT
|
|
Keyboard
|
|
Mouse
|
|
Landcard 100 Mbps
|
|
Printer
|
1 (Satu) unit
|
1. Server
1 buah
2. Client
8 buah
3. Kabel
UTP cat 5 dengan konektor RJ45 tipe stright menghubungkan client dengan
Switch,serta server dengan switch
4. Switch
16 Port
5. Kabel
UTP cat 5 dengan konektor RJ45 tipe stright menghubungkan server dengan Router
6. Router
compatible 1024 Kbps.
7. Printer
yang sudah di sharing sehingga bisa digunakan komputer manapun di jaringan.
8. Modem
untuk terhubung dengan ISP
Rencana konfigurasi TCP /IP :
· Server memiliki IP 192.168.0.1
· Untuk IP client address automatically
Hardware yang digunakan di warnet tersebut :
· SWITCH 16 port ini sesuai dengan jumlah komputer yang
ada di warnet tersebut dan untuk pengembangan lebih lanjut SWITCH ini masih
bisa dipergunakan karena masih tersisa beberapa port lagi yang masih digunakan
apabila dikemudian hari ada penambahan komputer lagi. Karena pada saat ini
hanya dipakai 9 port yang artinya masih ada 7 port lagi yang masih bisa
digunakan jika ada penambahan komputer.
· Kabel UTP cat 5 yang compatible dengan kecepatan
100/10 MBPS dan memiliki jangkauan 100 meter ini masih bisa digunakan apabila
dikemudian hari ada penambahan computer dengan jangakuan tidak lebih dari 100
m, namun bila lebih dari 100 m otomatis cable ini sudah tidak bisa digunakan
lagi karena jangkauannya kurang.
· Router yang digunakan pada saat ini adalah TP-LINK
compatible untuk kecepatan 1024 Kbps. Apabila kecepatan nya akan ditambah
otomatis router ini sudah tidak optimal untuk dipakai harus ada penggantian
sesuai dengan kecepatan yang akan dipakai.
· UPS yang digunakan dapat menyimpan daya sebesar Watt,
bila terjadi pengembangan system lebih lanjut UPS ini masih bisa digunakan
kembali. Tidak perlu ada penggantian.
· Daya listrik yang tersedia sebesar 2200 watt ini
sangat cukup seandainya dikemudian hari aka nada pengembangan system komputer
agar lebih besar lagi.
· Monitor yang dipakai untuk client adalah CRT sebesar
17″ inci. Sedangkan untuk server menggunakan LCD sebesar 19″.
Analisis S/W
· SO (system Operasi) system operasi yang digunakan saat
ini adalah windows XP SP 2 baik untuk client maupun server, untuk saat ini
system operasi ini dirasa cukup karena sudah kompatibel.
· Billing yang dipakai di warnet ini adalah billing
explorer yang mampu mengelola puluhan client, untuk penambahan client billing
ini pun masih bisa digunakan karena mudah untuk digunakan dan tidak terlalu
membebani memori.
· Web Browser, dalam hal web browser terdapat banyak
pilihan yang bisa digunakan di warnet ini, dan system operasinyapun masih bisa
kompatibel dengan web browser yang ada.
· Anti virus, anti virus yang digunakan adalah AVG yang
mudah di Update dan licensinya gratis alias free jadi walaupun komputernya
ditambah tidak akan ada penambahan biaya untuk menginstal antivirus karena
bersifat gratis.
Analisis waktu
Waktu yang digunakan
untuk mengembangkan system jaringan komputer di warnet tersebut dengan 8
komputer yang terdiri dari 7 client dan 1 server, membutuhkan konektor RJ 45
sebanyak 16 conector.
Disain Jaringan Komputer Warnet Yang
Akan di Buat
Oleh
Moch. Linto Herlambang,S.Pd, Referensi http://lintoherlambang.com
Pada disain yang dibuat
penulis menunjukkan koneksi yang dipilih adalah menggunakan modem ADSL PT
TELKOM, dengan alasan dengan menggunakan modem, warnet akan dihubungkan ke
internet dengan menggunakan media kabel. Dengan media kabel koneksi yang
terjadi relatif cukup cepat dan stabil. Daripada menggunakan koneksi radio.
Topologi yang akan
dibuat.
Penulis mendefinisikan
lancard router warnet yang terhubung langsung dengan modem disebut interface
internet, sedangkan lancard router warnet yang terhubung lansung dengan switch
disebut interface lan. Pada gambar 4.1 yang perlu di ingat adalah
konfigurasi pengkabelan Jika perangkat yang dihubungkan sama maka kabel
crossover Jika perangkat yang dihubungkan berbeda maka kabel straight.
Kesimpulan Konfigurasi
Pengkabelan UTP:
- Swith dengan switch = crossover
- Router dengan switch = straight
- Client dengan switch = straight
- Router dengan modem = straight
Pada gambar 4.1 yang
perlu dibuatkan jaringan komputer adalah mulai dari router ke client, router ke
internet adalah wewenang pihak penyedia jasa interntnya.Swith dibagi menjadi 2
agar maintenance lebih mudah dan performance jaringan bekerja dengan maksimal.
Mengapa masih menggunakan kabel untuk jaringan komputer warnet, mungkin
terlintas seperti di benak Anda karena kabel UTP hingga saat ini kecepatannya
relative lebih cepat daripada menggunakan wireless.Alternatif lainnya jika Anda
tidak menggunakan modem atau menggunakan jasa internet service provider(ISP)
lainnya kebanyakan menggunakan Antena Radio dengan frekuensi 2,4 GigaHz atau 5
GigaHz dengan diberikan IP address, IP publik / IP internet
Topologi atau arsitektur
jaringan merupakan pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan
komputer. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan.
Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan. Namun,
bentuk topologi yang utama adalah topologi Bus, topologi Ring, dan topologi
Star.
TOPOLOGI BUS
Merupakan topologi yang
menghubungkan semua terminal ke satu jalur komunikasi yang kedua ujungnya
ditutup dengan terminator. Terminator adalah perangkat yang menyediakan
resistansi listrik untuk menyerap sinyal pada akhir transmisi sambungan agar
sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh stasiun jaringan.
Keuntungan:
- Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai sudah umum.
- Setiap komputer dapat saling berhubungan langsung.
Kerugian:
- Sering terjadi hang (crass talk) ketika lebih dari satu pasang memakai jalur diwaktu yang sama.
TOPOLOGI RING
Pola dari topologi ring
hampir sama dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada di ujung
saling dihubungkan sehingga hubungan antar terminal berlangsung dalam suatu
lingkaran tertutup.
Keuntungan:
- Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung.
- Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil.
TOPOLOGI STAR
Pada topologi star,
terdapat sebuah terminal pusat (hub/switch) yang mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan komunikasi data. Trafik data mengalir dari node ke terminal
pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan.
Keuntungan:
- Akses ke station lain (client atau server) cepat.
- Dapat menerima workstation baru selama port di central node (hub/switch) tersedia.
- Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.
- Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan.
- Mendukung user yang banyak dibanding topologi bus, maupun ring.
Kerugian:
- Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan/ dipersilahkan dengan cara random ketika hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang gunakan oleh node lain.
Arsitektur
Aplikasi Client Server
Oleh
Moch. Linto Herlambang,S.Pd, Referensi http://lintoherlambang.com
By Moch. Linto Herlambang
A. Teori Singkat
Istilah arsitektur mengacu
pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem
ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Arsitektur terdistribusi –
sebuah istilah yang relatif baru untuk menjelaskan arsitektur aplikasi –
berarti bahwa pemrosesan dari suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu
mesin.
Terdapat beberapa macam
arsitektur aplikasi termasuik didalamnya
ada Solusi
kelompok untuk tujuan / kebutuhan akan : yaitu :
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua
pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen
sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar 1.1.
Walaupun komputer client
dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin
ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini,
dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host.
Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi
berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal,
sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya.
Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat
mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor
lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan
sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk
menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh
pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan
yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server,
pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server
adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2.
Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada
server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server,
client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang
berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server
database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
·
Antarmuka pengguna
·
Interaksi database
·
Pengambilan dan modifikasi
data
·
Sejumlah aturan bisnis
·
Penanganan kesalahan
Server database berisi
mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga
berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis
biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
·
Manajemen data
·
Keamanan
·
Query, trigger, prosedur
tersimpan
·
Penangan kesalahan
Arsitektur client/server
merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer
sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada
aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.
Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama
dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan
pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan
skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model
client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
·
Kurangnya skalabilitas
·
Koneksi database dijaga
·
Tidak ada keterbaharuan
kode
·
Tidak ada tingkat menengah
untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis
client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu
kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi
tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis
host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model
client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin
banyak beban pada server.
Koneksi database harus
dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang
berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau
beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada
dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan
modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua
komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan
dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan
berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi
aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas
bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi
client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh
lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini
tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga
lebih hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau
multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan
(atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur
ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
·
Layanan presentasi (tingkat
client)
·
Layanan bisnis (tingkat
menengah)
·
Layanan data (tingkat
sumber data)
Layanan presentasi atau
logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis
dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan
layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier
berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model three-tier
adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
kesimpulan
Dari hasil analisis
yang telah dilakukan bahwa di warnet ini jaringan komputer yang telah terpasang
cukup memadai untuk dapat menjalankan pelayanan yang ada di warnet ini .
seandainya pada kemudian hari akan dilakukan pengembangan jaringan lebih lanjut
seperti pengadaan Game Online sehingga
dapat menambah biaya lagi, serta
untuk hardware jaringanpun seperti switch, kabel, dan router masih bisa diandalkan.Thank for visit this blogg, semoga bermanfaat !!!
Topologi Jaringan Komputer Untuk Warnet dan Mini WAN
Reviewed by Unknown
on
Thursday, March 31, 2016
Rating:
No comments: